Sabtu, 05 Januari 2013

PKN SEBAGAI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP



BAB II
PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA
SEBAGAI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

A.  Pendidikan Seumur Hidup
PKN objek studinya adalah orang yang telah memiliki status sebagai warga negara. Status orang sebagai warga negara di berikan sejak ia lahir dan sampai dia meninggal, maka dapat di katakan bahwa status warga negara di miliki seseorang seumur hidupnya.
Pendidikan seumur hidup di sebut pula life long education ( life : hidup, education : pendidikan, long : panjang ). Life long education menunjukan bahwa waktu belajar itu mulai awal / permulaan kehidupan dan berakhir setelah kehidupan berakhir   ( mati ). Life long education berarti pula life long learning ( belajar yang berlangsung terus-menerus seumur hidup )
John dewey mengatakan bahwa pendidikan dan belajar adalah proses hidup. Pendidikan seumur hidup bukan sekedar penataran-penataran bagi karyawan-karyawan, tetapi yang penting memberikan layanan terhadap perkembangan pribadi sepanjang hayat.
Pendidikan seumur hidup merupakan suatu proses budaya yang dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dengan pendidikan seumur hidup akan dapat meningkatkan kualitas manusia sesuai dengan hakekat dan kodratnya sebagai manusia.
Program pendidikan seumur hidup (PKN) adalah program yang di integrasikan  dengan  kehidupan yang nyata dalam masyarakat. Program itu mengandung maksud pengembangan kepribadian secara penuh yang di sesuaikan dengan kehidupan nyata masyarakat serta tanggungjawab nasional dan internasional yang sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.pendidkan tidak hanya bersifat akademik melainkan juga mengandung sifat vocational dan kebudayaan.
Pendidikan yang terintegrasikan mengandung pengertian :
-            Pendidikan yang bukan hanya mengejar kepuasan lahiriah, tetapi juga sekaligus mencapai kepuasan batiniah. Dengan demikian akan dapat di capai keseimbangan, keselarasan, dan keserasian kehidupan seseorang.
-            Pendidikan yang terintegrasikan mengandung maksud pula terjadinya penyesuaian antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
-            Melalui PKN di harapkan pula dapat terjadi kesinambungan antara lingkungan pendidikan pertama ( informal ), lingkungan pendidikan kedua ( formal ), dan lingkungan pendidikan ketiga ( nonformal ). Melalui PKN di harapkan apa yang di kehendaki oleh GBHN, yaitu bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah dapat terwujud.
Pendidikan seumur hidup mengandung beberapa prinsip. Menurut paul lengrand bahwa prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup adalah :
-            Terjaminya continuitas pendidikan, tanpa menimbulkan kebosanan pengetahuan.
-            Dalam mencapai tujuan khusus yang ada dalam masyarakat perlu adanya penyesuaian antara program dan cara / metode.
-            Pembinaan manusia di tunjukan untuk mencapai kehidupan yang dapat terjadi penggantian dan perubahan bentuk.
-            Penggunaan bermacam sarana latihan dan penerangan selain yang di gunakan dalam dunia pendidikan.
-            Kaitan yang erat antara berbagai bentuk tindakan dan tujuan pendidikan.
Sedangkan menurut edgar fours dalam lapangan komisi internasional untuk pengembangan pendidikan UNESCO menyebutkan prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup sebagai berikut :
-            Prinsip membimbing untuk posisi pendidikan.
-            Perspektif menyeluruh.
-            Kurang formalitas dalam pendidikan.
-            Mobilitas dan pilihan.
-            Pendidikan prasekolah merupakan pendidikan prakondisi yang asasi bagi kebijaksanaan pendidikan dan kebudayaan.
-            Pendidikan dasar.
-            Memperluas pendidikan umum.
-            Mobilitas kejuruan yang maksimal.
-            Pendidikan dari perdagangan dan industri.
-            Variasi dalam pendidikan tinggi.
-            Kriteria, seleksi.
-            Pendidikan orang dewasa.
-            Pandai membaca menulis.
-            Belajar sendiri.
-            Teknologi pendidikan.
-            Penerapan teknik baru.
-            Kedudukan pengajar.
-            Latihan pengajar.
-            Pendidikan konvensional.
-            Tempat pelajar dalam kehidupan sekolah.
-            Tanggungjawab belajar.

B.       Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup
Menurut study yang di persiapkan UNESCO institute for education bekerja sama dengan IERS ( The International Educational Reporting Service ), menetapkan karakterstik Pendidikan Seumur Hidup sebagai berikut :
-            Totalitas
-            Kualitas hidup
-            Integrasi
-            Demokratisasi
-            Saling hubungan tingkatan pendidikan
-            Fleksibilitas
-            Saling hubungan antara pekerjaan dan pendidikan
-            Kesamaan memperoleh kesempatan
-            Mengubah formula pada pola pendidikan
Selanjutnya menurut UNESCO Institute for education bekerja sama dengan Meditarenean General Fondation di Hanburg, menetapkan karakteristik pendidikan seumur hidup sebagai berikut :
-            Pendidikan tidak terminal pada akhir pendidikan formal di sekolah, tetapi suatu proses pendidikan seumur hidup.
-            Pendidikan seumur hidup tidak membatasi pada pendidikan orang dewasa, tetapi meliputi dan mempersatukan semua tingkatan pendidikan pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, dan seterusnya. Jadi memandang pendidikan sebagai totalitas.
-            Rumah sebagai tempat pertama, di ketahui paling banyak memainkan peranan penting dalam inisiatif proses belajar seumur hidup.
-            Pendidikan seumur hidup termasuk kedua pola pendidikan formal dan nonformal, baik yang di rencanakan maupun berupa pelajaran insidental.
-            Masyarakat, juga sebagai tempat yang mempunyai peranan dan andil yang penting dalam sistem pendidikan seumur hidup, sejak anak mulai mengadakan kontak dengannya dan fungsi pendidikannya berlangsung terus sepanjang hidup.
-            Lembaga pendidikan, seperti lembaga sekolah, universitas dan pusat latihan tentu saja penting, tetapi hanya salah satu agen-agen pendidikan seumur hidup.
-            Pendidikan seumur hidup mengusahakan kesinambungan dan artikulasi sepanjang dimensi vertikal.
-            Pendidikan seumur hidup juga mengusahakan integrasi horisontal dan dimensi-dimensi yang mendalam pada setiap tingkat dalam kehidupan.
-            Berbeda dengan bentuk pendidikan yang bersifat elit, maka pendidikan seumur hidup itu bersifat universal dan menunjukan demokratisasi dalam pendidikan.
-            Pendidikan seumur hidup di tandai dengan keluwesan dan keanekaragaman dalam isi, alat-alat dan cara belajar serta waktu belajar.
-            Pendidikan seumur hidup adalah pendekatan yang dinamis pada pendidikan yang memungkinkan penyesuaian alat-alat dan media pada perkembangan baru.
-            Pendidikan seumur hidup memungkinkan penggunaan pola alternatif dan bentuk-bentuk perubahan pendidikan.
-            Pendidikan seumur hidup mempunyai 2 komponen besar yaitu : umum dan profesional.
-            Fungsi-fungsi adaptasi dan inovasi dari individu dan masyarakat di capai melalui pendidikan seumur hidup.
-            Pendidikan seumur hidup melaksanakan fungsi korektif yaitu memelihara hasil-hasil sistem pendidikan yang telah ada.
-            Tujuan pokok pendidikan seumur hidup adalah mencapai dan memperbaiki kualitas hidup.
-            Ada 3 persyaratan utama untuk pendidikan seumur hidup yaitu keseempatan yang baik, motivasi dan kemampuan untuk memperoleh manfaat belajar.
-            Pendidikan seumur hidup adalah suatu prinsip organisasi dari seluruh pendidikan.

C.      PKN Sebagai Pendidikan Seumur Hidup
Melihat dari kenyataan di kehidupan kita, PKN tidak hanya di berikan di lingkungan pendidikan formal ( sekolah ) saja, tetapi juga di lingkungan pendidikan informal ( keluarga ) dan pendidikan nonformal ( masyarakat ). Oleh karena itu, PKN yang mempunyai tujuan membina agar manusia menjadi warga negara yang baik merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Menurut Skager dan Dave, bahwa kurikulum sekolah pendidikan seumur hidup memiliki kriteria sebagai berikut :
-            Memandang belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan, dari masa kanak-kanak sampai dewasa.
-            Dilihat dalam kontek belajar yang serempak berlangsung di keluarga, masyarakat, tempat kerja, dsb.
-            Mengenal hakekat kesatuan pengetahuan dan hubungan antara bidang studi.
-            Mengetahui bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan yang utama.
-            Menekankan tentang pentingnya  terbentuknya orang-orang outodidak.
-            Memperhitungkan kebutuhan akan pemahaman dan pembaharuan sistem nilai-nilai yang maju oleh individu.
PKN sebagai pendidikan seumur hidup khususnya program PKN di sekolah harus mencangkup :
-            Pembinaan kesadaran tentang kebutuhan terhadap pendidikan seumur hidup itu sendiri. Pendidikan juga bertujuan mengembangkan tanggungjawab pribadi bagi kemajuan kehidupan dengan mencari pengetahuan baru.
-            Pengembangan potensi yang mencangkup :
a.       Pengembangan potensi yang di peroleh dari berbagai strategi belajar,seperti di bawah bimbingan guru, belajar sendiri secara kelompok.
b.      Pengembangan kecakapan-kecakapan belajar seperti membaca, mengadakan pengamatan, komunikasi verbal dan nonverbal.
c.        Pengembangan kecakapan-kecakapan intelektual, seperti berpikir kritis, dll.
d.      Pengembangan media belajar, seperti buku, majalah, televisi, dll
e.       Pengembangan kecakapan mengadakan identifikasi kebutuhan belajar.
-            Pengintegrasian antara pengalaman sekolah dan di luar sekolah, seperti :
a.       Dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan.
b.      Pelajaran di sekolah dan di luar sekolah saling berhubungan.





D.      Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup :
1.        Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
2.        Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.
                                                   
E.       Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai Perspektif
Dasar-dasar pemikiran long life education
1.        Tinjauan ideologis
Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalam hal pengembangan diri, untuk mendapatkan pendidikan seumur hidup untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan hidup.
2.        Tinjauan ekonomis
Pendidikan seumur hidup dalam tinjauan ekonomi memungkinkan seseorang untuk:
a.    Meningkatkan produktivitasnya
b.         Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya
c.         Memungkinkan hidup dalam lingkunganyang sehat dan menyenangkan
d.        Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak secara tepat
3.        Tinjauan sosiologis
Pendidikan seumur hidup yang dilakukan oleh orangtua merupakan solusi untuk memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua bersekolah maka anak-anak mereka juga bersekolah.
4.        Tinjauan Filosofis
Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan memberikan dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
5.        Tinjauan Teknologis
Semakin maju jaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologinya. Dengan teknologi maka pendidikan seumur hidup akan semakin mudah. Begitu pula sebaliknya.
6.        Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk membantu pengembangan personal sepanjang hidup yang disebut development. Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar